Minggu, 21 Oktober 2012

MAKALAH faktor yang mempengaruhi proses belajar



BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah (Tu’u,2004:75). Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Seperti yang kita ketahui, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses kegiatan belajar. Faktor-faktor itu ada yang terdapat pada diri kita sendiri yang sering kita sebut dengan faktor internal, faktor ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis, akan tetapi ada pula faktor yang terdapat di luar kita ( faktor eksternal ) yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial. Faktor-faktor tersebut akan kami jelaskan dalam makalah ini pada bab selanjutnya.


B.     Rumusan Masalah

1.      Apa saja faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar?
2.      Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar?









BAB II PEMBAHASAN
1.      FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
A.    Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam:
1.      Keadaan Jasmani.
Keadaan jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang . kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan jasmani sangat memengaruhi proses belajar , maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah :
a.       Menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar.
b.      Rajin berolah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat.
c.       Istirahat yang cukup dan sehat.

2.      Keadaan Fungsi Jasmani/Fisiologis.
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
Dalam proses belajar, merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga.
Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga panca indra dengan baik. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya.
B.     Faktor psikologis
Faktor – faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.

*      Kecerdasan/Intelegensi Siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar.
Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai factor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru professional, sehingga mereka dapat memahami tingakat kecerdasannya.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orang tua dan guru atau pihak-pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior, superior, rata-rata, atau mungkin malah lemah mental.
Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk memprediksi kamampuan belajar seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu megarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.

*      Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang.
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motaivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktifitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang efektif, karena motivasi intrinsic relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang dating dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untauk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, danlain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.

*      Minat
Secara sederhana,minat (interest) mengandung kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapainya atau dipelajaranya.
Untuk membangkitkan minat belajar tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Antara lain, pertama, dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku materi dan desain.

*      Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara positif maupun negative (Syah, 2003).
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negative dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang professional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya.
Dengan profesionalitas,seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya; berusaha mengambangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan pelajaranyang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan; meyakinkansiswa bahwa bidang studi yang dipelajara bermanfaat bagi diri siswa.

*      Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki seorang siswa untauk belajar.
Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah satukomponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap informasiyang berhungan dengan bakat yang dimilkinya. Misalnya, siswa yang berbakat dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya sendiri.
Karena belajar juga dipengaruhi oleh potensi yang dimilki setiap individu,maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimilki oleh anaknya atau peserta didiknya, anatara lain dengan mendukung,ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.



2.      FAKTOR – FAKTOR EKSTERNAL

Selain karakteristik siswa, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial.

1)      Lingkungan sosial
a.       Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.

b.      Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilkinya.

c.       Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

2)      Lingkungan Non – Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial adalah :
a.       Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.

b.      Faktor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain sebagainya.

c.       Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.

















BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi 2 macam, yakni :
1.      Faktor internal. Yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa sendiri yang meliputi 2 aspek yaitu aspek psiologis dan aspek psikologis (aspek jasmani dan rohani)
2.      Faktor eksternal. Yaitu faktor yang terdiri dari 2 macam faktor lingkungan sosial seperti para guru, masyarakat dan lain-lain lingkungan non sosial seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tepat tinggal dan lain sebagainya.

B.     KRITIK DAN SARAN
Kami menyadari makalah kami ini jauh dari sempurna, itulah sebabnya kami mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun dari saudara/saudari, atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.











DAFTAR PUSTAKA


MAKALAH RUANG PINGKUP PROSES BELAJAR



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Usaha untuk mencapai pada tingkat ilmu jiwa belajar tentunya kita harus lebih dahulu mengetahui tujuan umum belajar beserta bagaimana tentang psikologi itu sendiri. Menurut Rene Descartles (1596-1650) ilmu jiwa adalah ilmu tentang kesadaran lain halnya yang dikemukakan oleh Sarlinto W.
Sarwono yakni ilmu pengetahuan yang mepelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya”. Dalam ruang lingkup psikologi belajar ini banyak hal yang harus diketahui, seperti teori-teori belajar, prinsip belajar, hakikat dan jenis-jenis belajar.
Untuk tahap ini ilmu jiwa belajar menjadi tujuan untuk lebih memahami karakter pendidik dengan yang dididik, oleh karenanya untuk lebih memperjelas bagaimana dengan isi-isi yang akan dibahas dalam makalah ini tentunya harus berawal dari awal mula latar belakang pembelajaran psikologi belajar ini dan menjadikan pola awal atau dasar yang kuat yang akan dijadikan kunci pengetahuan umum pembahasan selanjutnya.

B.     Rumusan Masalah
§  Apa saja yang termasuk ruang lingkup mengenai proses belajar?
§  Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar?











BAB II
PEMBAHASAN
A.Objek dan Ruang Lingup Belajar
Objek dan Ruang Lingkup Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek tertentu dalam pembahasannya.. Ruang lingkup mengenai belajar adalah :
1)      Teori-teori belajar
Teori-teori dalam belajar adalah : Connectionism (koneksionisme) Teori connectionism (koneksionisme) adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edward L. Thorndike (1874-1949) berdasarkan eksperimen yang ia lakukan pada tahun 1980-an. Eksperimen Thorndike in digunakan hewan-hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena belajar. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan Thorndike berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respon. Itulah sebabnya teori koneksionisme disebut “S-R Bond Theory” dan “SR Psychology of Learning” selain itu, teori itu dikenal dengan sebutan “Trial and Error Learning
2)      Prinsip-prinsip belajar
Mari kita sejenak mengkaji bersama-sama prinsip-prinsip belajar danpembelajaran. Sebenarnya, prinsip-prinsip yang dimaksud dapat kita jumpai dalam berbagai sumber kepustakaan psikologi. Namun untuk mudahnya, dalam pembahasan ini akan dikemukakan prinsip-prinsip belajar yang diintisarikan oleh Rothwal (1961) sebagai berikut:
1. Kesiapan
2. Motivasi
3. Persepsi
4. Tujuan
5. Perbedaan Individual
6. Transfer dan Retensi
7. Belajar Kognitif
8. Belajar Afektif
9. Belajar Psikomotor
10. Evaluasi




3)      Hakikat belajar
Belajar adalah :“Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai – sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas,”

4)      Jenis-jenis belajar 
 Jenis-Jenis Belajar Dalam proses ada dikenal bermacam-macam kegiatan belajar, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Adapun jenis-jenis belajar :
1.      Jenis abstrak Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara berfikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.
2.      Ragam Keterampilan Yaitu belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot, Neuromuscula tujuannya yaitu memperoleh dan menguasai keterampilan jasmania tertentu, misalnya olahraga, melukis, menari dan lain-lain
3.      Jenis Sosial Yakni belajar memahami masalah-masalah dan teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial, seperti masalah keluarga, masalah persahabatan, kelompok dan lain-lain.
4.      Jenis Pemecahan masalah Yaitu belajar menggunakan metode-metode ilmiah yaitu berfikir, secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitis untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas.
5.       Jenis Rasional Yaitu belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir secara logis dan sistematis (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya yaitu untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsipnya dan konsep-konsep.
6.       Jenis Kebiasaan Yaitu proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif.
7.       Jenis Apresiasi Yaitu belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa atau kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu
8.       Jenis Pengetahuan Yaitu belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu
5)      Aktivitas-aktivitas belajar
Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.  Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif.

6)       Teknik belajar efektif
Cara belajar yang paling tepat yang dapat anda terapkan :
1. Rangkumlah materi inti sehingga menjadi sebuah ringkasan.
2. Aktiflah
3. Belajar kelompok.
4. Mengembangkan materi pelajaran.
5. Kedisiplinan
6.Referensi.
7)      Karakteristik perubahan hasil belajar

Karakteristik perubahan perilaku hasil belajar meliputi sebagai berikut :
1. Perubahan Intensional
o Siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang–kurangnya merasakan adanya perubahan dalam dirinya.
o Siswa diarahkan pada tercapainya perubahan tersebut.
o Beberapa kecakapan tertentu yang diperoleh dari pengalaman dan praktek sehari – hari, belum tentu dipelajari dengan sengaja.
2. Perubahan Positif dan Aktif
o Perubahan positif artinya diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik daripada apa yang telah ada sebelumnya.
o Perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya tetapi karena usaha siswa sendiri.
3. Perubahan Efektif dan Fungsional
o Perubahan efektif artinya perubahan ini membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa.
o Perubahan fungsional artinya perubahan ini dapat direproduksi dan dimanfaatkan oleh siswa.
o Perubahan ini bersifat dinamis dan mendorong timbulnya perubahan – perubahan positif lainnya.
8)      Manifestasi perilaku belajar
Manifestasi Perilaku Belajar merupakan suatu  perwujudan, sebuah hasil dari sebuah pembelajaran. Perwujudan dan perilaku belajar akan tampak bagi seorang siswa yang telah mengalami proses pembelajaran. Berikut adalah macam-macam perwujudan perilaku belajar yang tampak diantaranya :
a.         Kebiasaan
b.        Ketrampilan
c.         Pengamatan
d.        Berpikir asosiatif dan daya ingat
e.         Berpikir rasional dan kritis
f.         Sikap
g.        Inhibisi
h.        Apresiasi
i.          Tingkah laku afektif








B.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Ruang lingkup mengenai proses belajar adalah
1) Tahap perbuatan belajar
 2) Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama belajar
 3) Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu
 4) Pengaruh motivasi terhadap perilaku belajar.
 5) Signifikasi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan            keterbatasan kapasitas individu dalam belajar
6) Masalah proses lupa dan kemampuan individu mempelajari melalu transfer belajar.     
























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Dari pembahasan yang diuraikan didepan dapat ditarik kesimpulan bahwa objek dan ruang lingkup proses belajar sangat di butuhkan guna mendapatkan hasil belajar yang baik,dan meningkatkan prestasi belajar kita


























DAFTAR PUSTAKA

 Abu Ahmadi, Drs. Psikologi Belajar Ilmu, Surabaya. 1983.

Widodo Supriyono, Drs. Psikologi Belajar, Jilid I. II, Sumbangsih Yogya, 1969.

The Liang Gie, Drs. Cara Belajar yang Efesien, Jakarta. Perc. Pustaka Rakyat. 1965.

Masrun MA dan Dra. Sri Mulyani Martaniah, Psikologi Pendidikan, Yasbit . Fakultas Psikologi UGM. 1964.

Oemar Hamalik Drs. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito, Bandung. 1975.